Nama
: Nanang Efendi
NIM
: 201010040311212
Kata
pengantar
Pertelevisian
telah menjadi media yang dibutukan dalam masyarakat sekarang ini,
media televisi merupakan tayangan antara audio-visual sebagai
penyampai informasi. Dalam televisi tayangan berfungsi hiburan,
mendidik, informasi, dan juga bisa mempengarui dalam diri seseorang.
Televise menyiarkan dalam berbagai acara secara langsung dalam waktu
bersamaan, pemirsa hanya bisa melihat/menerima tayangkan dalam
telvisi misalnya iklan, music , berita, hiburan atau acara-acara yang
lainnya .
Televisi merupakan
gudang informasi audiovisual yang dibatasi dengan waktu. Tidak bisa
diulang sesuai keinginan, ketinggalan dalam satu menit saja, pesan
yang disampaikan sudah hilang atau berbedah dengan tayangan
sebelumnya. Kemasan dalam tayangan suatu acara disajikan semenarik
mungkin sehingga audio-visual bisa terasa hidup, televise menjakau
dalam ruang lingkup yang sangat luas.
Acara dalam televisi
memiliki banyak tayangan yang beranekaragam. chanel-chanel televisi
bersaing secara ketat karena televisi adalah gudang bisnis dalam
sebuah perusahaan untuk mempublikasikan sebuah produknya. Terkadang
tayangan televisi juga membosankan atau kurang menarik dalam padangan
pemirsa, sehingga chanel televisi bersaing dan bagaimana caranya
mengemas dalam sebuah acara agar acaranya bisa diminati oleh
penggemarnya. Nah!! Itu persaingan media dalam televisi , televisi
tidak hanya memberikan dampak positif saja dalam penonton/pemirsa,
jika pesan-pesan yang disampaikan oleh media masa televisi tidak
sesuai dengan aturan-aturan penyiaran yang telah ditetapkan dan
dikemas dengan baik, apa yang telah di tayangkan dalam media massa
televise dalam TA (tarjet audien ) harus sesuai dengan usia. Kalau
tidak dikaitkan dengan usia maka hal tersebut akan memberikan
implikasi yang negatif terhadap kehidupan masyarakat. Makalah ini
dibuat untuk memberi berbagai wawasan
Sejarah dan Kemajuan Jurnalistik Televisi dalam Masyarakat,
khususnya mahasiswa jurusan ilmu komunikasi atau pembaca yang memang
ingin terjun dalam dunia televisi. Mudah mudahan makalah ini memberi
manfaat.
Analisis
Sejarah dan Kemajuan Jurnalistik Televisi dalam Masyarakat
Pendahuluan
Dalam perkembangan
media teknologi komunikasi , televisi merupakan media gabungan
antara audio-visual dan cinematography (pandang dengar dan gambar
bergerak ) yang lagi tenar sekarang ini. Dalam sejarahnya juga
ditemukan media komunikasi yaitu fotografi, telegraf, rekaman suara,
serta telepon. Televisi sendiri adalah media komunikasi yang
ditemukan setelah media cetak dan radio. Perkembangan suatu tecnologi
komunikasi (televisi) dalam sebuah media massa bisa diibaratkan
seperti dua garis yang bergabung menjadi satu kesatuan yang saling
melengkapi, dan berjalan sesuai kemajuan jaman. Setelah ada
kehidupan manusia, pada jaman dahulu cara mengemas informasi melalui
gerak tubuh, seiring perkembangan jaman maka dibentuklah bahasa
sederhana (melalui mulut ke mulut) dalam sebuah kelompok/komunitas
yang kemudian diaplikasikan sebuah tulisan, tidak lama kemudian
teknologi juga tenar dan tecnologi mendukung media massa sesuai
dengan perkembangannya. Peran media massa televisi sebagai media
massa memiliki fungsi komunikasi massa yaitu fungsi mendidik (to
educate ), fungsi memberikan informasi (to inform ), menghibur ( to
entertain ) termasuk fungsi mempengarui (to persuade ).
Dalam media televisi
sekarang, dunia informasi sudah jadi kebutuhan dan terus menggeliat
dalam masyarakat contohnya adalah berita, mengapa berita ? karena
mempunyai banyak informasi yang sangat penting dan masyarakat harus
tahu. Sampai sekarang ini televise telah mengalami kemajuan yang
sangat pesat seiring dengan berkembangnya dunia pertelevisian yaitu
sebagai media penyampai pesan. Televisi memiliki dampak identifikasi
optik yang tajam bagi pemirsa. Dengan hal ini pemirsa seakan-akan
berada ditempat peristiwa yang di informasikan lewat televisi,
pemirsa seolah-olah menyaksikan dengan mata kepala sendiri dan hadir
di tempat kejadian yang sebenarnya (realita), padahal yang di
informasikan dalam sebuah acara yang disiarkan yaitu melalui jarak
yang sangat jauh.
Pengaruh pemirsa
dalam menyaksikan sebuah berita/acara yang lainnya berdampak pada
identifikasi psikologi, setelah melihat sebuah tayangan dalam
televisi , pemirsa merasakan secara outomatis kejadian yang
ditayangkan dalam televisi, pemirsa terharu, sedih atau gembira
karena apa yang telah ditayangkan dalam media televisi ini tidak
mudah terlupakan dan terkadang bisa terbawa mimpi, atau terus
keingat-ingatan dalam dirinya(Muis,2000).
Deddy iskandar mudah
(2003) menegaskan, bahwa “khusus untuk medium televise, informasi
yang diperoleh melelui siaran televisi dapat mengendap dalam daya
ingatan manusia lebih lama jika dibandingkan dengan perolehan
informasi yang sama tetapi melalui pembaca”.
Hal ini disebabkan
karena gambar atau visualisasi bergerak mempunyai berfungsi sebagai
tambahan dan dukungan informasi yang dituangkan dalam penulisan
narasi. Penyiar sebagai pembaca atau yang membawahkan berita memiliki
kemampuan untuk memperkuat daya ingat manusia melalui alunan nada dan
tekanan suara. Alasan tersebut juga diperkuat karena informasi yang
disampaikan melalui medium televisi, diterima dengan dua indera
sekaligus secara simultan pada saat yang bersamaan. Kedua indera
tersebut adalah indera pendengar (audio) dan indera penglihatan
(visual).
Jadi pada waktu
bersamaan, penonton atau pemirsa televisi dirangsang kedua inderanya
secara automatis ketika mereka menonton siaran televisi. Oleh karena
itu daya ingatan yang mengendap didalam ingatannya akan bertahan
lebih lama dibandingkan dengan membaca atau mendengar.
Televisi tidak boleh
menayangkan berita-berita yang bersifat kekerasan disertai dengan
gambar-gambar yang mengerikan. Hal ini dimaksud agar pemirsa tidak
memiliki rasa takut atau trauma yang amat besar. Berita mengenai
kriminal termasuk dalam kategori berita berat (hard news). Hard news
sendiri memiliki arti berita tentang peristiwa yang dianggap penting
bagi masyarakat baik sebagai individu, kelompok maupun organisasi.
Dalam perkembangan
televisi sekarang telah lahir stasiun-stasiun televisi baru baik
lokal maupun nasional, maka semakin berlomba-lomba untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat akan informasi, berita-berita tentang tindak
kriminal telah menjadi tren sekarang ini. Berita-berita pembunuhan,
penganiayaan anggota keluarga dengan cara menyiram dengan air panas,
memotong-motong anggota tubuh, membuang tubuh korban, pemerkosaan dan
pelecean seksual, hal ini menjadi santapan televisi untuk menjadikan
bahan informasi, mengupas sekilas tentang media televisi mengenai
Jurnalistik. Bahwa televisi akan informasi telah menjadi kebutuhan
primer dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Pembahasan
Media televisi
termasuk dalam media massa, dan bersama-sama radio dan film merupakan
media massa elektronik. Media elektronik adalah media massa disetiap
menyampaikan pesan-pesannya sangat tergantung adanya listrik. Tanpa
listrik media massa itu tidak dapat berfungsi. Media massa televisi
meskipun sama dengan radio dan film sebagai media elektronik, tetapi
mempunyai ciri dan sifat yang berbeda, terlebih lagi dengan media
massa cetak seperti suratkabar dan majalah, untuk itulah dalam
menyampaikan pesan-pesannya juga mempunyai kekhususan. Media cetak
dapat kapan saja dinikmati/dibaca tetapi untuk televise/radio hanya
dapat dilihat sekilas dan tidak dapat diulang. Rektor sekolah tinggi
Publisistik/stp dijakarta- Drs.A.M Hoetasoehoet, membedakan media
cetak dengan media televise/radio sebagai berikut:
Televise dan radio
menguasai ruang, tetapi tidak mengasai waktu, sementara media cetak
(suratkabar/majalah) menguasai waktu tetapi tidak menguasai ruang,
dalam hal ini kalau radio dan televise pada saat ada siaran,
siarannya dapat diterima dimana saja dalam jangkauan
pancaran(menguasai ruang), suatu informasi yang disampaikan mudah
diingat, tetapi siaran tersebut tidak dapat dilihat kembali(tidak
menguasai waktu).
Sedangkan media
cetak untuk sampai kepada pembacanya memerlukan waktu (tidak
menguasai ruang), tetapi dapat dibaca kapan saja dan dapat
diulang-ulang (menguasai waktu) karena perbedaan sifat inilah yang
menyebabkan jurnalistik televisi, jurnalistik radio dan juga
jurnalistik pers, meskipun semuanya tunduk pada ilmu induknya yaitu
ilmu jurnalistik.(J B. Wahyudi, BA:1984)
Televisi adalah
media massa yang luas dan mempunyai multifungsi yaitu mendidik (to
educate), misalnya orang tua biasanya memilihkan chanel untuk anaknya
sesuai dengan umurnya dan membangun dalam tingkat pendidikannya ,
menghibur ( to entertain ), hal inilah yang membuat televisi menjadi
pengaruh atau kecandu dalam kehidupannya, kerena dalam tayangan
televisi mempunnyai banyak hiburan yang menarik apalagi sekarang ini
banyak chanel televisi yang mempunyai tayangan khusus hiburan, music
dan lainnya. Televisi mempunyai daya mempengarui sangat tinggi dalam
perilaku kehidupan dalam bermasyarakat, misalnya cara berbicara,
berpakaian, karena apa yang telah ditonton secara outomatis
mempengaruhi kalau kita sudah terkenak candunya. Dalam pengaruhnya
kehidupan manusia misal politik, ekonomi, social, budaya, bahkan
pertahanan dan keamanan Negara.
Dalam
Negara Indonesia chanel televisi swasta banyak menayangkan seperti
(Adi Badjuri:2010:13) :
- Infortainment, tentu saja tayangan berbau gossip dan membahas mengenai problematika para artis dan gaya hidupnya yang cenderung mewah dan ala socialite adalah suatu hal yang menarik. Rakyat biasa bisa memiliki ‘mimpi’ untuk mengintip dan setidaknya ‘menikmati’ gaya hidup para artis tersebut.
- Games, tentu saja acara ini cenderung ditayangkan pada malam hari. Dengan berbagai konsep dan format. Dari sekedar adu fisik, hingga tebak kata dan bahkan registrasi sms yang tentunya memakan waktu dan biaya.
- Sinetron, acara televisi saat ini tentunya didominasi oleh tayangan sinetron yang ditayangkan hampir seluruh stasiun televisi swasta. Selain dibumbui dengan banyaknya kehidupan mewa yang wah, juga berbagai adegan kekerasan dan berurai air mata. Namun masih juga ’merajai’ rating televisi hingga sinetron masih menjadi acara favorit tontonan pemirsa.
- Reality show, saat ini reality show juga telah menjadi primodana tayangan televisi. Dimulai dari playboy kabel, mintak tolong, termehek-mehek dan lain sebagainya. Mengungkapkan banyak realita yang terjadi di masyarakat dan menggugah kepedulian dan kesadaran social para penontonnya.
- Acara dan tayangan yang berbau mistis, goyang dangdut dan lainya.
Bisa
dikatakan bahwa sesungguhnya media massa memiliki peranan penting dan
berhubungan erat dengan kehidupan social budaya masyarakat. Bahwa apa
yang ada di masyarakat, maka itulah yang tercermin dimedia. Bila
memang dijadikan gambaran dari suatu keadaan, maka bisa diambil
hikmah positifnya. Namun bagaimana bila itu justru menjadi negative
dan ditiru oleh masyarakat seperti tayangan smackdown yang banyak
ditiru anak-anak beberapa tahun lalu.
Televisi
menciptakan suasana tertentu yaitu penonton televisi dapat menikmati
acara televisi sambil duduk santai menyaksikan berbagai informasi.
Penyampaian isi pesan seolah-olah langsung antara komunikator dan
komunikan. Informasi yang disampaikan oleh televisi, dengan mudah
dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat secara
visual pesan-pesan yang disampaikan langsung mempengarui otak, emosi
perasaan dan sikap pemirsa. (Adi Badjuri:2010)
Televisi merupakan
salah satu media massa elektronik yang sangat berpengaruh pada
kehidupan masyarakat yang memasukkan informasi investigasi dalam
salah satu program beritanya. Informasi investigasi tersebut diberi
nama liputan investigasi yang diselipkan pada setiap program berita.
- Sejarah Jurnalistik
Berasal dari kata
DIURNALIS -JOURNAL
berarti tiap hari, orang yang melakukan pekerjaan tiap hari. Di Roma
2000 tahun, ACTA DIURNA (Suatu tindakan-tindakan atau peristiwa harian) senat yang
ditempel sebagai pengumuman. Jadi jurnalistik adalah suatu kejadian
dalam sehari-hari yang membawa informasi yang sangat penting dan
semua orang harus tahu (straightnews)
Dalam
sejarah, pada hakehatnya jurnalistik televisi lahir karena
perkembangan teknologi. Bermula dengan diketemukannya Electrische
Teleskop sebagai perwujudan gagasan seorang mahasiswa dari Berlin,
paul nipkov, untuk mengirim gambar melalui udara dari satu tempat
ketempat lain. Hal ini terjadi antara tahun 1883-1884. Paul Nipkov
diakui oleh seluruh dunia sebagai bapak televisi.
Setelah 100 tahun,
perkembangan pertelevisian dunia menjadi sangat pesat. Dan bahkan
telah menggeser radio, sesama media elektronika yang sebelumnya telah
merebut hati dunia. Trilogi televisi yang terdiri dari studio
pemancar pesawat televisi, dan mekanisme kerjanya sehingga penonton
televisi dapat mengikuti siaran televisi, sangat menarik untuk
dipelajari. (J B. Wahyudi, BA:1984)
Perkembangan Pers
di Indonesia
Awal
Kemerdekaan (1942-1945) -Pers
perintis
Setelah
Indonesia Merdeka/ ORLA (1945-1959)-
Pers Perjuangan
Masa
Orde Baru (1959-1998) -
Pers Pembangunan
Era
Reformasi
(1998 - skg) -Pers
Industri
Dampak
perkembangan pers di Indonesia
Tahun
1615
Jan
Pieterszoon Coen “Memorie der Nouvelles” ditulis tangan
Tahun
1717
Belanda mendatangkan mesin cetak (surat edaran kematian)
Tahun
1744
“Bataviasche Nouvelles”, yang dibawa dari Belanda
Tahun
1776
terbit di Jakarta “Vendu Niews” berita pelelangan
Daendels
1810 “Bataviasche Koloniale Courant” berita perdagangan dan
iklan(mingguan)
Begitu
Inggris datang ke Indonesia 1812 terbit Java Government Gazette
(berita, humor/ lelucon)
Tahun
1814
Inggris mengembalikan Jawa & Sumatera ke Belanda, sehingga muncul
De Bataviasche Courant tahun 1828 digantikan oleh Javasche Courant.
- Sejarah televisi
Sejak munculnya
Acta Diurna (pengumuman pemerintah) dan Acta senata(pengumuman senat
) di kerajaan romawi kuno saat pemerintah Julius Caesar, tahun 59
sebelum masehi, para ahli menilai bahwa hal tersebut merupakan cikal
bakal adanya penyebaran informasi melalui tulisan. Perkembangan
selanjutnya yaitu dengan diketemukannya cara cetak mencetak dengan
huruf lepas pada tahun 1423 dan mesin pembuat kertas serta mesin uap
pada abad ke-18. Maka semakin pesatnya perkembangan tecnologi
percetakan/persuratkabaran, bahkan kini sudah semakin canggih. Selain
dapat memproduksi ratusan ribu eksemplaar hanya dalam beberapa menit,
juga telah memanfaatkan jasa tecnologi tinggi melalui signal satelit.
(Deddy iskandar Muda:2005:3)
Televisi, merupakan
perkembangan medium berikutnya setelah radio yang diketemukan dengan
karakternya yang spesifik yaitu audio visual. Peletak dasar utama
tecnologi pertelevisian tersebut adalah paul Nipkow dari jerman
dilakukan pada tahun 1884. Ia menentukan sebuah alat yang kemudian
disebut sebagai jantra nipkow atau nipkow sheibe. Penemuannya
tersebut melahirkan electrische teleskop atau televise elektris.
Melalui bantuan satelit yang mampu memultipancarkan siaranya ke
berbagai penjuru dunia tanpa ada hambatan geografis yang berarti. Di
negara-negara eropa, amerika dan Negara maju lainya, puuluhan saluran
televisi tersedia dan dapat dipilih sekehendak hati. Mereka bersaing
untuk menyajikan acara-acaranya yang terbaik agar dapat ditonton oleh
masyarakat. semuanya tentu dilandasi dengan perhitungan bisnis.
(Deddy iskandar Muda:2005:3)
Menurut skornis
dalam bukunya “television and society. An incuest and
agenda”.(1965), dibandingkan media massa yang lainnya (radio,surat
kabar, majalah, buku dan sebagainya), teleisi mempunyai sifat
istimewa.
Dan televisi
merupakan gabungan dari media dengar dan gambar. Sifatnya politisnya
sangat besar karena bisa menampilkan informasi, hiburan dan
pendidikan atau gabungan dari ketiganya unsur tersebut secara kasat
mata.
Sekilas
gambar dalam sejarah perkembangan televisi
Pada
tahun 1873 seorang operator telegram menemukan bahwa cahaya
mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa
digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan
menggunakan fotosel silenium (selenium photocell)
Kemudian
piringan metal kecil berputar dengan lubang-lubang didalamnya
ditemukan oleh seorang mahasiswa yang bernama Paul Nipkow di Berlin,
Jerman pada tahun 1884 dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya
televisi.
Setelah kita melihat
gambar dari perkembangan tecnologi televisi diatas telah membawa
perubahan yang semakin lama semakin canggih, dari awalnya TV hitam
putih sampai berwarna kemudian menjadi warna yang sangat jerni dalam
layar LCD seperti yang lagi tenar sekarang ini.
- Pengaruh televisi dan jurnalistik
Sesuai dengan
kemajuan televisi betapa besar pengaruhnya bagi kehidupan manusia
modern. Banyak aspek kehidupan manusia mulai dari jadwal tidur, menu
makan, jenis minuman, memilih sabun mandi, sampo, minyak rambut,
parfum, fashion, model tata rambut, tempat tamasya, topic
perbincangan, humor, pilihan lagu dan lainnya, semuanya dipengaruhi
oleh tayangan televisi. Oleh karena besarnya pengaruh televisi bagi
kehidupan manusia modern maka kemudian muncul keinginan untuk
memanfaatkan televisi sebagai media pendidikan. Kalau saja media yang
sangat mempengaruh itu dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan-pesan
pendidikan tentu akan memiliki pengaruh positif terhadap perkembangan
peradaban manusia. Harapan Demikian itulah yang mendorong munculnya
upaya-upaya diberbagai Negara untuk mewujudkan televisi sebagai media
pendidikan, lalu muncullah istilah televisi pendidikan atau TV-E
(educational Televisi)
Meskipun televisi
sabagai media massa yang tumbuh belakangan setelah Radio dan Cetak.
Hal ini merupakan konvergensi dari media radio, surat kabar, industry
music, pertunjukan panggung, dan sebagainya, televisi memiliki
kekuatan yang sangat besar dibandingkan jenis media massa lainnya.
Meskipun sekarang ini kedatangan internet hadir dengan berbagai
kelebihannya, dimana-mana persentase penggunaan jenis media massa
masih dikuasai televisi.
Kelemahan media
televisi adalah berita yang ditayangkan dilayar televisi umumnya
hanya muncul satu kali. Jika pemirsa tidak bisa menangkap isi berita
pada tayangan pertama, ia tidak punya peluang untuk mintak ulang.
Kecuali mungkin untuk berita yang sangat penting, sehingga dari waktu
ke waktu selalu diluang dan perkembangannya di update oleh stasiun TV
bersangkutan.
Keterbatasan
tersebut berlaku untuk mesia TV konvensional. Namun, saat ini sudah
muncul jenis media TV yang tidak konvensional. Sekarang disejumlah
Negara maju sudah mulai diperkenalkan IPTV (internet protocol
television), yang bersifat interaktif. Pemirsa yang berminat bisa
mengulang bagian dari tayangan TV yang ia inginkan tentunya dengan
membayar biaya tertentu.
Kekuatan berita
televisi terletak pada gambar. Konsekwensinya, crew televisi yaitu
reporter dan cameramen harus bekerja sama saat berada dilokasi
kejadian,ketika meliput suatu peristiwa. Dari sisi teknologi, proses
meliput berita untuk televisi relative lebih rumit dibanding untuk
media cetak atau radio. Karena itu, reporter perlu memiliki
pengetahuan teknis dasar tentang perlengkapan liputan, seperti
kamera, mike, tripot, dan lain-lain.
Kelebihan
televisi
- Kesan realistik : audio visual.
- Masyarakat lebih tanggap : menonton dalam suasana santai, rekreatif.
- Adanya pemilahan area siaran(zoning) dan jaringan kerja(networking) yang mengefektifkan penjangjauan masyarakat.
- Terkait erat dengan media lain.
- Cepat dari segi waktu, cepat dalam menyebarkan berita ke masyarakat luas.
- Terjangkau luas, menjangkau masyarakat secara luas.
Kelemahan
televisi
- Jangkauan pemirsa massal, sehingga pemilahan (sulit menentukan untuk pangsa pasar tertentu) sering sulit dilakukan.
- Iklan relatif singkat, tidak mampu menyampaikan data lengkap dan rinci(bila diperlukan konsumen).
- Relative mahal
- Pembuatan iklan TV cukup lama.
Maju
tidaknya suatu bangsa bisa dilihat salah satunya dari tayangan
televisi misalnya, alasannya:
- Consumerism and materialism is killing nature. Dua hal tersebut merupakan jargon yang senantiasa didendangkan televisi dalam setiap detik tayangannya. Padahal, mengonsumsi dan membeli lebih sedikit barang-barangnya (terutama yang sifatnya non-essential) tidak hanya menghemat anggaran tetapi juga meminimumkan dampak negative terhadap lingkungan.
- Living with social pressure. Televisi mengajarkan untuk living the way society want it, not the way we want (need)it.identitas diri bukan lagi apa yang ada dalam hati dan pikiran, tetapi menjadi apa yang diditekan oleh televisi. TV menyiarkan A, besoknya ikut-ikutan A, TV mendengungkan B, lantas malu kalau tidak ikut B.
Kesimpulan
Memang benar setelah
kita mengulas sedikit tentang perkembangan Televisi Jurnalistik,
bisa disimpulkan bahwa sebuah informasi telah menjadi bagian
kehidupan dalam masyarakat (tren), setelah seseorang melihat
tayangan sebuah berita misalnya yang tren sekarang ini yaitu
perampokan dan membunuh mahasiswa , lalu tidak lama kemudian orang
tua yang mempunyai anak seorang mahasiswa akan menghubunginya,
menyampaikan agar anaknya berhati-hati, setelah mendengar berita
tersebut mahasiswa menjadi panik, sehingga membuatnya berhati-hati
dalam kehidupan jauh dari orang tua.
Informasi bisa
diibaratkan seperti makanan pokok yang menjadi bahan santapan dalam
kehidupan sehari-hari, sebuah peristiwa atau kejadian adalah sesuatu
hal yang sangat penting untuk diketahui dalam masyarakat. Televisi
adalah sebuah ajang kebutuhan meskipun televisi bisa dikatakan barang
mewa, tetapi hampir setiap rumah sudah memiliki televisi berarti
televisi bukan barang mewa lagi, merupakan kebutuhan akan informasi,
gara-gara televisi kita bisa mengetahui perkembangan teknologi
didunia serta banyak informasi-informasi lainnya, jadi selama kita
mengikuti maka tidak akan ketinggalan informasi yang tenar sekarang
ini.
Daftar
pustaka
Wahyudi,.
1983, Jurnalistik Televisi, Bandung : Alumni
Iskandar,
Muda Deddy. 2003. Jurnalistik Televisi. Bandung : ROSDA
Badjuri,
Adi. 2010. Jurnalistik Televisi. Yogjakarta : Graha Ilmu
Harahap,
Arifin S. 2007. Jurnalistik Televisi. Jakarta : PT. Indeks
Sumber Gambar : http://misteridigital.wordpress.com/2007/09/24/sejarah-televisi/
Sumber Gambar : http://misteridigital.wordpress.com/2007/09/24/sejarah-televisi/
0 komentar:
Posting Komentar