Nama : Ubaidillah Nur
NIM : 201010040311220
Ilmu Komunikasi
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Seiring
dengan berkembangnya teknologi komunikasi, maka perkembangan persuratkabaran
pun mengalami kemajuan. Namun, ada baiknya bila kita menengok kembali sejarah
dari persuratkabaran tersebut. Surat kabar adalah salah satu sumber
informasi bagi masyarakat berpendidikan yang pertama kali diciptakan oleh
bangsa Romawi Kuno sebelum abad ketujuh. Julius Caesar, sebagai penguasa
Romawi Kuno, menerbitkan sebuah bulletin berisi pengumuman dari pemerintah
bernama Acta Diurna.
Bulletin ini dicetak dalam sebongkah batu atau selembar logam yang kemudian
dipasang di tempat-tempat umum.
Sejarah kemudian menyebutkan bahwa
pada tahun 1582 ditemukan surat kabar pertama yang dicetak pada sebidang kayu
dan dipublikasikan secara pribadi di Beijing pada masa pemerintahan Dinasti
Ming. Seiring dengan kemajuan teknologi, surat kabar tersebut kemudian diubah
menjadi cetakan yang lebih ringan pada tahun 1638. Surat kabar bermaterial
kertas pertama kali diterbitkan pada tahun 1605 oleh Johann Carolus di Jerman dengan nama Relation aller Fürnemmen und gedenckwürdigen
Historien. Namun, jika dinilai dari tampilannya relation lebih
menyerupai bentuk buku dibandingkan dengan surat kabar. Bentuk koran modern,
seperti yang dikenal luas saat ini, baru diterbitkan pada tahun 1618 di Belanda
dengan nama The
Dutch Courante uyt Italien, Duytslandt, & c. Pada tahun 1656, terbit sebuah surat
kabar baru bernama Opregte
Haarlemsche Courant yang mampu bertahan eksis hingga era
globalisasi saat ini setelah bergabung dengan surat kabar Haarlems Dagblad di tahun 1942.
Di wilayah Inggris, Nathaniel Butter dianggap sebagai orang pertama yang
menciptakan koran berbahasa Inggris yang terbit secara berkala pada tahun 1622.
Di kemudian hari, terbit juga The
Daily Courant, sebuah surat kabar yang memberitakan masalah politik
dan pemerintahan tahun 1702. Selain itu pula seorang berkebangsaan Inggris
bernama Benjamin
Harris menerbitkan surat kabar pertama di Amerika Serikat pada
tahun 1690 dengan nama Public
Occurences Both Foreign and Domestick.
Di Indonesia sendiri, surat kabar pertama kali menjangkau masyarakat
lewat koran berbahasa Belanda Batavia
Nouvelles yang diterbitkan di Batavia pada tahun 1744 atas izin
Gubernur Jenderal Van Imhoff.
Setelah Batavia, koran juga diterbitkan di Surakarta dengan nama Brotomarni. Setelah melewati
kurun waktu ratusan tahun, Indonesia akhirnya memiliki surat kabar mingguan
berbahasa Indonesia pertama yang terbit di Bandung pada tahun 1907 bernama Medan Priyayi
yang dimiliki oleh R. M. Tirtohadisoerjo.
Pada tahun 1910, surat kabar ini kemudian diterbitkan setiap hari.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari
penjelasan diatas adalah :
1.
Bagaimana sejarah singkat dari perkembangan surat kabar
di dunia?
2.
Apakah perbedaan dari journalism online dan citizen
journalism?
3.
Bagaimanakah nasib dari persuratkabaran konvensional
dengan adanya media online?
4.
Seperti apakah kemajuan teknologi komunikasi terhadap
surat kabar?
5.
Apakah dampak atau akibat dari kemajuan teknologi
komunikasi terhadap surat kabar?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Singkat Perkembangan Surat Kabar
Di Indonesia surat kabar pertama kali menjangkau masyarakat lewat koran
berbahasa Belanda Batavia
Nouvelles yang diterbitkan di Batavia pada tahun 1744 atas izin
Gubernur Jenderal Van Imhoff.
Setelah Batavia, koran juga diterbitkan di Surakarta dengan nama Brotomarni. Setelah melewati
kurun waktu ratusan tahun, Indonesia akhirnya memiliki surat kabar mingguan
berbahasa Indonesia pertama yang terbit di Bandung pada tahun 1907 bernama Medan Priyayi yang dimiliki
oleh R. M. Tirtohadisoerjo.
Pada tahun 1910, surat kabar ini kemudian diterbitkan setiap hari.
Revolusi Industri yang dialami oleh dunia membawa dampak besar bagi
teknologi percetakan surat kabar. Koran tidak hanya dianggap sebagai media
informasi, namun juga sebagai sarana komunikasi yang berdampak luas. Kebutuhan
ini yang menyebabkan dunia percetakan surat kabar terus meningkatkan teknologi
untuk menciptakan oplah sebanyak-banyaknya. Surat kabar yang pada awalnya hanya
bisa dicetak di satu sisi kertas, kemudian bisa diperbanyak dengan mencetak
halaman pada sisi berikutnya. Inovasi ini mampu mengurangi biaya produksi koran
sehingga semakin mempermurah harga dan meningkatkan oplah surat kabar.
Pada era globalisasi seperti saat ini yang ditandai dengan beragamnya penyiaran
informasi lewat radio dan televisi, kebebasan informasi di internet, dan
menjamurnya aneka media gratis seperti free magazine dan pamphlet, dikhawatirkan akan menggeser
posisi surat kabar yang membutuhkan biaya khusus untuk berlangganan. Namun, tantangan
ini dijawab dengan semakin banyaknya surat kabar tradisional yang berekspansi
ke dunia maya seperti: www.kompas.com, www.republika.co.id, www.mediaindonesia.com, dll.
B. Jurnalisme
Online dan Citizen Journalism
Jurnalistik sangat erat kaitannya dengan kegiatan
jurnalisme. Dimana, jurnalisme itu sendiri berarti bidang disiplin dalam
mengumpulkan, melaporkan dan menganalisis data dan fakta serta informasi yang
mengenai kejadian actual kemudian melaporkannya kepada khalayak. Online istilah
bahasa dalam internet yang artinya sebuah informasi yang dapat diakses dimana
saja selama ada jaringan internet. Jurnalisme berasal dari kata journal
yang berarti catatan harian atau catatan mengenai kejadian yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Journal sendiri berasal dari kata diurnalis yang
mempunyai arti tiap hari atu harian. Dari perkataan itu muncul kata jurnalis,
yaitu orang yang melakukan poekerjaan pada dunia jurnalistik.
Jurnalisme akhir-akhir ini berkembang sangat pesat
seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi. Jurnalisme online merupakan
jurnalisme yang dapat di akses melalui media internet, yang biasa menyuguhkan
informasi dalam bentuk audio, video, maupun grafis. Yang membedakan jurnalisme
ini dengan jurnalisme yang lain adalah penggunaan teknologi. Jurnalisme yang
sarat akan teknologi yang disuguhkan secara teraktual dan dapat dipercaya.
Jurnalisme online sendiri dimulai dari tersebarnya
cerita perselingkuhan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton dengan Monica
Lewinsky yang dibeberkan oleh Mark Drugde. Berita tersebut di sampaikan melalui
media internet, dan semua orangpun dapat mengaksesnya. Hal seperti ini dapat
juga dilakukan oleh masyarakat yang tidak mengetahui cara penulisan jurnalisme
secara baik. Kerja seperti ini seolah-olah bukan kerja seorang jurnalis.
Jurnalisme online memungkinkan adanya pemberitaan yang salah karena para
pengirim berita bisa siapa saja dan identitasnya sulit untuk kita temukan. Maka
dari itu, berita dari jurnalisme onlie kurang dapat dipercaya, karena kredibilitas
yang dimiliki tidak kuat.
Dalam hal ini semua
orang bisa menjadi wartawan mendadak yaitu dengan memanfaatkan media online
tersebut dan berita yang ditampilkan juga tidak membutuhkan penyuntingan
ataupun orang yang menulis di jurnalisme online tidak memerlukan keahlian
khusus seperti di jurnalisme konvensional. Jika kita cermati dengan adanya
teknologi terbaru dari jurnalisme online masyarakat akan lebih bisa bersikap
terbuka dan demokratis. Orientasi teknologi komunikasi yang selalu mengacu pada
terbentuknya satu tatanan komunikasi baru, dimana salah satu ciri utamanya
adalah lalu lintas informasi diatur oleh individu dengan sendirinya menempatkan
jurnalisme online sebagai “program “ untuk memberdayakan individu dalam
memperoleh informasi sehingga terbentuknya masyarakat yang gemar membaca dan terciptanya
citizen journalism.
Jurnalisme
masyarakat, “ public journalism “ atau ” participatory journalism” adalah
kegiatan partisipasi aktif yang dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatan
pengumpulan, pelaporan, analisa serta penyampaian informasi dan berita. Tipe
jurnalisme seperti ini akan menjdi paradigma dan trend baru tentang bagaimana
pembaca atau pemirsa membentuk informasi dan berita di msa mendatang.
Perkembangannya di Indonesia dipicu ketika pada
tahun 2004 terjadi tragedy Tsunami di daerah Aceh yang diliput sendiri oleh
korban Tsunami. Terbukti berita langsung dari korban dapat mengalahkan berita
yang dibuat oleh jurnalis professional. Pada tahun 2008 muncul situs berita
yang berbasis jurnalisme masyarakat yang pertama di Indonesia yaitu Swaberita. Berbeda
dengan situs berita lainnya seperti detik, okezone dan kompas yang menggunakan
jurnalis profesi. Benar sekali yang dikatakan oleh Steven Outing dalam
tulisannya “ The 11 Layers of Citizen Journalism “, istilah citizen journalism
saat ini menjadi one of the hottest buzzword dalam dunia jurnalistik.
Ada dua hal setidaknya yang memunculkan corak
citizen journalism seperti sekarang ini. Pertama, komitmen pada suara-suara
publik. Kedua, kemajuan teknologi yang mengubah landscape modus komunikasi.
Sejarah citizen journalism sendiri bisa dilacak sejak konsep public journalism
dilontarkan oleh beberapa penggagas, seperti Jay Rosen, Pew Research Center,
dan Poynter Institute. Bersama Wichita News, Eagle, Kansas, para penggagas
citizen journalism mencobakan konsep public journalism dengan membentuk panel
diskusi bagi publik guna mengidentifikasi isu-isu yang dianggap penting bagi
publik. Berdasarkan identifikasi tersebut, liputan kemudian disusun.
Public journalism acap dikaitkan dengan konsep advocacy journalism
karena beberapa media bergerak lebih jauh tidak saja dengan mengangkat isu,
tetapi juga mengadvokasikan isu hingga menjadi sebuah ‘produk’ atau ‘aksi”
mengadakan undang-undang, menambah taman-taman kota, membuka kelas-kelas untuk
kelompok minoritas, membentuk government watch, mendirikan komisi pengawas
kampanye calon walikota, dan lain-lain. Public atau citizen journalism juga
dikaitkan dengan hyperlocalism karena komitmennya yang sangat luarbiasa pada
isu-isu lokal, yang ‘kecil-kecil’ (untuk ukuran media mainstream), sehingga
luput dari liputan media mainstream. Public journalism dengan model seperti ini
mendasarkan sebagian besar inisiatif dari lembaga media. Kemajuan teknologi dan
ketidakterbatasan yang ditawarkan oleh Internet membuat inisiatif semacam itu
dapat dimunculkan dari konsumen atau khalayak.
C. Nasib
Surat Kabar Tradisional dengan Munculnya Surat Kabar Elektronik
Bumi ini semakin berputar dan dengan begitu pula dengan perubahan yang
terjadi didalamnya. Perkembangan dan teknologi terbaru membawa kita pada masa
depan yang begitu maju. Salah satu contohnya adalah konvergensi dari suatu
media yang mampu memunculkan variasi baru dari suatu media informasi. Dapat
dikatakan bahwa jurnalisme online dapat muncul karena adanya
penyatuan-penyatuan media yang ada. Dapat kita lihat bahwa didalam jurnalisme
online perubahan media itu benar-benar terjadi. Contohnya saja dengan munculnya
surat kabar elektronik. Seseorang tidak hanya akan dapat membaca informasi apa
saja yang mereka inginkan tetapi juga mapu memanfaatkan media audio dan visual
yang ada didalamnya untuk memperkuat apa yang ada dalam informasi tersebut.
Media online pun dapat mengakses informasi apapun sehingga mampu menarik
perhatian khalayak. Maka dari itu jika saja dalam surat kabar biasa kita hanya
mampu mendapatkan berita pada hari itu tetapi dengan surat kabar elektronik
semua berita terbaru dengan mudah dapat kita lihat.
Sejalan dengan perkembangan zaman dalam dunia
persuratkabaran, muncullah teori yang dikenal dengan “ Teori Difusi Inovasi “.
Teori Difusi Inovasi menerangkan bahwa peran komunikasi secara luas dalam
merubah masyarakat melalui penyebarluasan ide-ide dan hal-hal baru. Dimana,
menurut Rogers dan Shoemaker ( 1971 ), difusi inovasi mengkaji pesan-pesan yang
disampaikan itu menyangkut hal-hal yang dianggap baru maka akan timbul suatu
derajat resiko tertentu yang menyebabkan perilaku berbeda pada penerima pesan.
Suatu inovasi mampu masuk ketengah-tengah sistem
sosial disebabkan karena terjadinya suatu komunikasi antar anggota suatu masyarakat,
antara satu masyarakat satu dengan masyarakat lainnya. Dengan demikian
komunikasi sangat penting untuk terjadinya perubahan sosial. Dari
pernyataan-pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa ketika suatu inovasi mulai
muncul dan masyarakat mulai tertarik maka inovasi tersebut dapat sangat
dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat tersebut. Salah satu contoh inovasi
disini adalah mengenai “ surat kabar elektronik “ yang memanfaatkan media
jurnalisme online.
Jurnalisme online lahir karena adanya perkembangan
jurnalisme. Dimana, jurnalisme itu sendiri adalah kegiatan menghimpun berita,
mencari fakta, dan melaporkan peristiwa – peristiwa yang ada ( Curtis
MacDougall,1972 ). Dan proses pertama yang terjadi dari kegiatan jurnalisme
adalah terciptanya surat kabar taradisional yang merupakan wadah dari penyajian
karya jurnalistik yang berupa informasi aktual, hiburan, keterangan, atau
penerangan dalam bentuk berita, tajuk, kritik, ulasan ataupun artikel – artikel
dengan menggunakan mediasi kertas.
Perkembangan teknologi komunikasi tentunya akan
membawa berbagai macam perubahan-perubahan di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi seperti halnya munculnnya suatu media yang dinamakan jurnalisme
online dan dimanfaatkan untuk mejadikan surat kabar elektronik. Dimana, surat
kabar itu adalah proses penyampaian informasi dengan menggunakan media
internet.
Dengan munculnya surat kabar elektronik maka surat
kabar konvensional pun menemukan saingannya, informasi dari penggunaan
jurnalisme online akan didapatkan dengan mudah dengan mengaksesnya dan pesan
multimedia menjadi unsur pengikatnya yang mampu lebih menjelaskan tentang
informasi yang diinginkannya. Berbeda dengan surat kabar biasa yang tidak ada
unsur multimedianya masyarakat akan lebih tertarik pada surat kabar elektronik
karena memiliki tampilan – tampilan yang lebih menarik.karena dapat dilihat
dalam bentuk elektronik. Tetapi, dalam pandangan dan kenyataan yang terjadi
adalah surat kabar tradisional tidak akan pernah mati walaupun perkembangan
zaman akan semakin baik dan memberikan kemajuan yang begitu hebat dan
mempengaruhi segala macam pola pemikiran dalam mendapatkan informasi yang ada.
Contohnya saja, walau dengan adanya surat kabar elektronik tetapi buktinya saja
surat kabar-surat kabar tradisional semakin bermunculan misalnya saja surat
kabar SINDO atau yang lainnya.
Surat kabar tradisional memiliki
penggemar-penggemarnya tersendiri misalnya saja bagaimana dengan orang-orang
yang tidak dapat menggunakan komputer atau tidak memiliki kemampuan dalam
mengakses internet maka mereka akan lebih menyukai untuk membaca surat kabar
tradisional sambil tiduran, menyantap makanan atau sekedar sambil minum kopi
ataupun the dan yang paling penting bisa dibaca dimana saja. Tetapi jika surat
kabar elektronik kita hanya mampu membaca di depan komputer itu sendiri, bener
ga? Yah, walaupun zaman sekarang telah banyak orang yang memiliki laptop tapi
itu hanya sebagian kan terus bagaimana dengan yang lain? Tentu saja mereka akan
menjadi peminat surat kabar tradisisonal.
D. Kemajuan Teknologi Komunikasi Dibidang
Persuratkabaran
Surat kabar memiliki empat posisi, yaitu sebagai lembaga sosial, lembaga
ekonomi, produk informasi, dan media informasi. Sebagai media informasi, surat
kabar perlu mengikuti perkembangan teknologi komunikasi. Surat kabar dapat
meningkatkan pelayanan kepada pembaca. Bukan hanya itu, dengan memakai
teknologi komunikasi yang mutakhir, juga dapat mengurangi biaya produksi surat
kabar. Surat-surat kabar sekarang berlomba-lomba menggunakan teknologi
komunikasi mulai dari cetak jarak jauh, online communication, situs world wide
web (WWW, yang sering disebut the web) hingga e-mail.
Online communication membantu wartawan memperoleh bahan baku berita yang
akan ditulis menjadi berita. Dengan mengakses online communication wartawan
bisa melakukan observasi tentang berbagai masalah yang akan dilaporkan. E-mail
dapat juga digunakan reporter di lapangan untuk mengirimkan informasi yang
diperoleh pada redaktur. Internet dapat digunakan sebuah surat kabar untuk
berkomunikasi dengan khalayaknya, bahkan juga digunakan untuk mengirimkan berita kepada pembacanya.
Inilah yang disebut dengan jurnalisme online. Citizen Jurnalisme ( warga
jurnalisme ) artinya secara tidak langsung warga atau masyarakat ikut serta
atau berperan menjadi wartawan guna memberikan informasi.
E. Akibat Kemajuan Teknologi Komunikasi
Dibidang Persuratkabaran
Menimbulkan dua akibat yaitu jumlah wartawan berkurang dan hadirnya
jurnalisme online. Jurnalisme online hadir akibat perkembangan teknologi
komunikasi dan memudahkan khalayak memperoleh informasi. Namun ada juga dampak
negatif dari kehadiran jurnalisme online. Sebab, reliabilitas informasi yang
dihasilkan jurnalisme online sering terabaikan sehingga timbul keraguan dalam
khalayak untuk mengakses jurnalisme online.
Kelebihan dari jurnalisme online tersebut yaitu dari orientasi teknologi
komunikasi, yang selalu mengacu pada terbentuknya satu tatanan komunikasi baru,
dimana salah satu ciri utamanya adalah lalulintas informasi diatur oleh
individu dengan sendirinya menempatkan jurnalisme online sebagai program untuk
memberdayakan individu dalam memperoleh informasi. Setiap individu mempunyai
kesempatan mengakses segala informasi yang dia kehendaki. Setiap individu
bahkan memiliki peluang untuk memperoleh informasi dari sumber yang sangat
luas. Kelebihan kedua jurnalisme online adalah dapat menyiarkan informasi dalam
jumlah yang sangat banyak dalam waktu yang sangat pendek. Kelebihan ketiga
adalah bisa menggabungkan tulisan, gambar dan suara dalam satu kesatuan yang
utuh.
Namun ada juga kekurangan dari jurnalisme online. Proses menciptakan
tatanan komunikasi baru lewat jurnalisme online memaksa masyarakat untuk adaptasi agar mereka tidak merasa digilas
oleh jurnalisme online itu sendiri. Hambatan untuk menyikapi informasi yang
disiarkan secara jurnalisme online. Ciri informasi jurnalisme online antara
lain tidak membutuhkan penyuting seperti yang dimiliki surat kabar
konvensional, tidak membutuhkan orang yang mampu membantu masyarakat dalam
menentukan informasi mana yang masuk akal atau tidak. Masyarakat yang senantisa
kritis dan skeptis dalam menyikapi informasi disebut masyarakat supra rasional.
Masyarakat supra rasional bisa bermedia massa secara proposional.
Masyarakat seperti ini bisa membaca pesan-pesan yang disiratkan oleh informasi
tentang kebudayaan teknologis industrial dan profesional. Masyarakat ini dapat
memahami makna dan konteks berita yang disiarkan media massa. Masyarakat tipe
ini tidak bisa dipengaruhi oleh retorika kosong dan propaganda murahan lewat
media massa, bahkan dapat mengetahui apa yang harus dilakukan kalau media masa
ternyata melanggar hak-hak asasi mereka. Jurnalisme online merupakan mainan
masyarakat supra rasional. Masyarakat yang tidak tergolong supra rasional tidak
akan betah mengakses jurnalisme online.
Surat kabar tradisional memiliki penggemar – penggemarnya tersendiri
misalnya saja bagaimana dengan orang – orang yang tidak dapat menggunakan
komputer atau tidak memiliki kemampuan dalam mengakses internet. Walaupun zaman
sekarang telah banyak orang yang memiliki laptop tapi itu hanya sebagian, tentu
saja mereka akan menjadi peminat surat kabar tradisional
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Surat kabar di Indonesia diawali dengan munculnya surat kabar berbahasa
Belanda pada tahun 1744 atas izin Gubernur Jenderal Van Imhoff yang biberi nama
Brotomarni, kemudian muncul surat kabar berbahasa Indonesia pada tahun 1907
yang bernama Medan Priyayi yang dimiliki
oleh Tirtohadisuryo selanjutnya di tahun 1910 surat kabar tersebut dicetak
setiap hari. Di era kemajuan teknologi komunikasi seperti sekarang ini,
jurnalisme online sudah berkembang dikalangan masyarakat, yang mau tidak mau
turut menyaingi keberadaan jurnalisme konvensional, meskipun begitu jurnalisme
konvensial dipastikan akan tetap terjaga keeksisannya karena faktor-faktor
tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
3 komentar:
pasti semua pengaruh mmpnyai dampak negatif n postf,tinggal cara penangannan iah gmn agar bisa dlakukan dgn baik..
yeni nurhayati/201010040311201
dunia jurnalsitik memang telah berinovasi, termasuk jurnalisme online. tetapi sayangnya, jurnalisme online tidak dapat menjangkau semua kalangan masyarakat.
Tri Ajeng Natalina K/201010040311245/ikom D
Posting Komentar