“dimana penjaganya?” tanyaku, karena tidak seorangpun tampak dibelakang meja, dan tidak seorangpun menemani pelanggan. “Aku belum memerlukannya” kata Edith. “aku kan belum memilih,”
“Itu bukan prinsip bisnis penjaga untuk membantu orang memilih pada masaku,” timpalku.
“apa untuk mengatakan orang apa yang mereka inginkan?” Ya; dan sering kali membujuk mereka untuk membeli apa yang tidak mereka inginkan,”
........
“Tapi biarpun abad 20, penjaga toko masih dapat membuat dirinya berguna dengna memberikan informasi tentang barang, meskipun dia tidak membujukmu untuk membelinya,” saranku. ”Tidak,” kata Edith, “itu bukan tugas penjaga toko.” Kartu cetak ini, yang diterbitkan oleh pemerintah, memberi semua informasi yang kita butuhkan.” Kemudian aku melihat ada kartu yang ditempelkan pada setiap sampel yang berbentuk formulir singkat berisi penyataan lengkap tentang pembuatan, bahan baku, kualitas, dan juga harga, sehingga tidak ada yang perlu ditanyakan lagi.
“Penjaga, lalu, tidak mengatakan apapun tentang barang yang dijualnya?” kataku. “Sama sekali tidak ada. Mereka tidak perlu mengetahui apapun tentang hal itu.keramahan dan ketepatan dalam menerima pesanan itulah diperlukan dari mereka.” “Peletakan aturan sederhana tadi benar-benar memberikan penghematan yang luar biasa!”
......
“Aku telah menentukan pilihanku.” Bersamaan dengna itu ia menekan sebuah tombol sesaat kemudian penjaga toko muncul. Dia menerima pesanannya dengan menuliskan pada sebiah papan kecil dan membuat dua salinan, yang salah satu diberikan padanya, satunya lagi dilampirkan pada tanda terima, dan dimasukkannya dalam tabung tranmisi. “Duplikat pesanan,” kata Edith sambil berbalik dari counter, setelah penjaga memasukkan nilai belanjanya dari kartu kredit yang diberikannya, “diberikan pada pembeli, supaya jika ada kesalahan pengisian dapat dilacak dan diralaat dengan baik.”
“Kamu cukup cepat dalam menentukan pilihan,” kataku. “Boleh kutanya bagaimana kamu tahu kalau kamu tidak akan menemukan sesuatu yang lebih cocok di toko lain? Atau mungkin kamu diharuskan membeli di distrik kamu sendiri.” “Oh tidak” balasnya. “Kami membeli dimanapun kami suka, walaupun lebih sering yang dekat dengan rumah. Tapi aku tidak akan mendapat keuntungan apapun dengan mengunjungi toko lain. Keragaman barangnya semuanya sama, mereprentasikan sampel dari semua itu orang dapat memilih dengan cepat dan tidak perlu mengunjungi toko lain.”
......
Penjaga yang barusan pergi, memiliki selosin transmiter pneumatik sebelum menjawab suatu pesanan terhadap suatu jenis produk, masing-masing dikomunikasikan dengan departemen yang koresponden di gudang. Ia memasukkan kotak pesanan dalam sejenis toko lain. Pesanan dibaca, dicatat dan dikirim untuk dipenuhi, secepat kilat..... paket kemudian diantar dengan tabung besar ke distrik kota, dan kemudian didistribusikan ke rumah-rumah. Kamu mungkin akan mengetahui seberapa cepat semua itu dikerjakan jika kubilang bahwa pesananku – mungkin akan tiba dirumah lebih cepat dari pada kedatanganku ke rumah dari sini.”
“bagaimana hal itu bisa dilakukan pada distrik hunian yang sedemikian padat?” tanyaku.
“Sistemnya sama,” Edith menjelaskan bahwa setiap toko didesanya dihubungkan oleh transmiter dengan gudang wilayah utama, mungkin 20 mil jauhnya. Transmisinya sedemikian cepat, sehingga tidak ada waktu yang terbuang dalam perjalanan. Tapi, untuk menghemat biaya, dibeberapa wilayang satu set tabung menghubungkan beberapa desa dengan gudang, sehingga ada waktu yang hilanguntuk saling menunggu. Kadang sampai dua atau tiga jam sebelum barang yang dipesan dapat diterima; itulaj yang terjadi pada tempataku tinggal musim panas yang lalu, dan aku menganggapnya tidak nyaman.”
sumber :
Hanson, Ward.2000. Pemasaran Internet. Jakarta: Salemba Empat
sumber gambar:
http://www.google.co.id/imgres?q=bayar+di+kasir&hl=id&sa=X&biw=1366&bih=624&tbm=isch&prmd=imvns&tbnid=dSzfYAWNbtvAGM:&imgrefurl=http://b0cah3dan.multiply.com/journal/item/43/Siapa_bilang_orang_tajir_ga_bisa_ngantri&docid=Hcd0EiFpAK9JEM&imgurl=http://images.b0cah3dan.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/SGXj1AoKCtcAABqeSOI1/1.JPG%253Fet%253D5qhmpZiOlBH7INgHdYTW9g%2526nmid%253D0&w=300&h=225&ei=kA2oTubxDIjXrQfvlZmcCg&zoom=1
sumber gambar:
http://www.google.co.id/imgres?q=bayar+di+kasir&hl=id&sa=X&biw=1366&bih=624&tbm=isch&prmd=imvns&tbnid=dSzfYAWNbtvAGM:&imgrefurl=http://b0cah3dan.multiply.com/journal/item/43/Siapa_bilang_orang_tajir_ga_bisa_ngantri&docid=Hcd0EiFpAK9JEM&imgurl=http://images.b0cah3dan.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/SGXj1AoKCtcAABqeSOI1/1.JPG%253Fet%253D5qhmpZiOlBH7INgHdYTW9g%2526nmid%253D0&w=300&h=225&ei=kA2oTubxDIjXrQfvlZmcCg&zoom=1
1 komentar:
siiiiiiiiip
Posting Komentar